Sunday 26 August 2012

Minyak goreng meletus2 kena air



Mengapa klo minyak goreng kena air mletus2 (waktu menggoreng)?

klo bisa reaksi kimianya juga kayak gmana???

JAWAB:
bukan reaksi kimia..
karena titik didih n berat jenis air ma minyak tuh beda
titik didih air lebih kecil dari minyak trus berat jenis air lebih besar dari minyak
jadi kalo minyak bercampus air.. air mengendap di bawah... trus kalo dipanaskan air akan lebih dulu menguap.. jadi dia berubah menjadi uap n lebih ringan sehingga mendesak dari dasar minyak ke atas (sifat uap).. dari halil desakan itulah terjadi letupan2 kecil

itu pemikiran n bahasa sederhananya... moga kamu bs ngerti

Sebenarnya tidak ada reaksi kimia antar minyak dan air karena yang seperti kita ketahui bahwa minyak dan air adalah non polar dan polar, tidak bersatu dan tidak bereaksi kecuali ada zat perantara nya..

Kejadian mletus2 itu tidak harus adanya kehadiran air, waktu kita menggoreng minyak tidak usa ditambahi air pasti sudah meletus2.. Itu karena diakibatkan suhu yang tinggi yang mendekati titik didih dari minyak (kurang lebih 300 C).. Jika dipanaskan dengan pemanas air (water bath) saja suhu hanya mencapai 100 C, minyak akan tetap diam tidak meletus2..
Tapi jika saat kita menggoreng di atas wajan dimana suhu bisa mencapai setinggi2nya dan sampai ke titik didihnya (tidak terbatas)..
Kalau mau bukti coba gorenglah minyak dalam waktu berjam jam, tapi jangan lupa wajannya ditutup agar kita tidak terkena letusannya.
Seteleh beberapa jam, matikan kompornya, buka tutupnya, maka km tidak akan menemukan satu tetespun minyak yang ada. Karena semua minyak sudah menguap (diakibatkan suhu kompor lebih tinggi dari titik didihnya sehingga minyak berubah fase dari cair ke uap), fenomena ini sama halnya seperti air yang menguap karena suhu yang diberikan melebihi titik didihnya yaitu 100 C.

Korosi



Korosi
Yang dimaksud dengan korosi adalah hasil reaksi dari suatu logam  dengan zat non-logam di sekitamya. Logam mula-mula diekstrak dari perut  bumi dalam bentuk stabil yang telah terbentuk jutaan tahun, sehingga tidak  bereaksi dengan lmgkimgannya. Saat logam tersebut mulai dimurnikan,  maka logam tersebut akan menjadi tidak stabil, lalu cenderung bereaksi
terhadap zat-zat di lingkungan sekitarnya.
Pengendalian korosi dilakukan untuk mencegah atau memperlambat  reaksi dari logam terhadap zat-zat di sekitarnya. Pengendalian korosi dapat  dilakukan melalui beberapa cara, yaitu pengendalian lingkungan,  pengendalian sifat alami logam, dan pengendalian sifat alami reaksi antar  keduanya.  Pengendalian lingkungan dilakukan dengan menghilangkan zat-zat
penimbul korosi seperti oksigen, kelembaban, debu, dan gas yang  mengandung belerang.  Pengendalian sifat alami logam dilakukan dengan memilih logam  yang tahan korosi terhadap lingkungan tempatnya digunakan. Perlindungan  katodik pada pipa dan beberapa alat bangunan lain adalah contoh dari  pengendalian sifat alami logam yang dilakukan melalui pemberian potensial lebih katodik dibanding logam asalnya.
             Pengendalian sifat antara sifat alami logam dan lingkungannya  dilakukan salah satunya melalui elektroplating, baik secara logatn maupun  non-logam. Tujuan utama dari elektroplating adalah memisahkan logam  dasar, yang dapat mengalami korosi pada lingkungan tempatnya digunakan, dari lingkungan tersebut dengan menggunakan logam yang tahan terhadap  kondisi lingkungan tersebut. Dalam elektroplating, pemberian plating ini  disebut dengan Protective Coatings (lapisan pelindung).  Korosi dibagi menjadi dua jenis, yaitu korosi kering dan korosi  basah. Korosi kering didefinisikan sebagai kombinasi langsung antara  logam dengan elemen non-logam. Contohnya seperti reaksi oksidasi dan
 sulfidasi. Korosi basah didefinisikan sebagai reaksi larutnya logam dalam  cairan dan terkombinasi dengan elemen non-logam membentuk zat korosi.

Manfaat Jeruk Nipis



JERUK nipis seringkali kita kenal untuk menambah sedap hidangan atau sebagai pelengkap minuman dan jamu. Bukti keunggulan jeruk nipis juga bisa dilihat pada ramuan obat maupun kecantikan tradisional di Indonesia. Hampir semuanya mencantumkan nama jeruk nipis sebagai bahan baku, baik untuk dimanfaatkan air buahnya maupun daunnya.
Orang Belanda, terutama yang berdiam di kota-kota besar seperti Amsterdam, Den Haag, atau Rotterdam pun banyak yang mengenal manfaat jeruk nipis. Bahkan di AS, kegunaan jeruk nipis juga mulai diakui. Di Ohio State Biotechnology Centre, Columbus, misalnya, salah satu laboratoriumnya rajin meneliti jeruk nipis.
Apa urgensi penelitian tersebut buat mereka? Konon, sebagian besar jeruk hanya kaya vitamin (khususnya C). Bagaimana dengan jeruk nipis? Lebih dari itu. 

Kompres dan bau ketiak
Manfaat sampingan jeruk nipis yang telah lama diketahui orang, misalnya sebagai obat batuk. Buah jeruk nipis dibelah, kemudian permukaan belahannya diberi olesan kapur sirih. Lalu dipanaskan, sebelum akhirnya perasan airnya diminum bersama air jernih. Resep tadi juga berguna sebagai pemaksa keluarnya dahak.
Kalau cara di atas belum mempan, bisa dijajal formula lain. Misalnya dengan mencampur air perasan buah jeruk nipis dengan buah cengkeh, kalau perlu ditambah gula batu sedikit biar enggak terlalu asam, kemudian campur dengan air panas. Setelah larut, baru diminum.
Tegang pada otot tangan, kaki ataupun bagian-bagian tubuh lainnya juga bisa dikurangi dengan menggosokkan bagian yang pegal pakai perasan jeruk nipis plus sedikit air. Atau rendam bagian yang pegal di air perasan buah jeruk yang telah ditambah air hangat di dalam ember kecil. Gunakan juga jeruk nipis sebagai pengganti kompres untuk menurunkan panas badan anak. Caranya, tambahkan air perasan jeruk nipis dengan selembar daun sirih, lalu tambahkan air hangat. Alat kompres pun siap digunakan.
Ada lagi? Ya, jika sebelum atau selama perjalanan panjang Anda meminum perasan air buah jeruk nipis, mabuk perjalanan mestinya bisa dihindari. Juga buat mereka yang sering menderita gangguan saat buang air kecil, minum air perasan buah jeruk nipis ditambah gula batu sedikit, ternyata banyak manfaatnya.
Masyarakat Jawa juga kerap menggunakan air perasan buah jeruk nipis untuk mengecilkan dan mengeringkan peranakan sehabis melahirkan. Formulanya, campur air perasan tersebut dengan kapur sirih, jadikan parem, lalu balur parem tadi ke perut selama 40 hari.
Bagi mereka yang ketiak atau keringatnya bau, juga ada resep manjur. Campurkan saja perasan jeruk nipis dengan sedikit kapur sirih, kemudian gosokkan ke sumber bau. Dalam sekejap, bau tak sedap berubah wangi. Begitu banyaknya manfaat jeruk nipis, sampai-sampai para pakar pengobatan tradisional menjulukinya "buah seribu manfaat."

Flokulasi




FLOKULASI
Sungai merupakan salah satu sumber air yang memberikan kuantitas cukup besar dibandingkan sumber air yang lainnya, guna memenuhi kebutuhan akan air bersih. Air sungai sebagai badan air penerima buangan baik industri maupun domestik, sering mengalami kontaminasi oleh bahanbahan buangan tersebut. Oleh karena itu, untuk dapat dipakai memenuhi kebutuhan air bersih, air sungai umumnya memerlukan pengolahan yang lebih lengkap dari pada sumber air yang lain. Salah satu proses pengolahan yang biasa diterapkan untuk mengolah air sungai untuk dijadikan air bersih adalah proses koagulasi-flokulasi. Proses ini sangat erat kaitannya satu sama lain. Proses ini dimaksudkan untuk menghilangkan zatzat pengotor dalam air, yang diantaranya adalah partikel penyebab kekeruhan. Berdasarkan pada keadaan tersebut diatas, telah dicoba untuk melakukan proses koagulasi flokulasi dengan reaktor fluidisasi yang menggunakan media porous sebagai media penunjang. Selain itu penelitian juga ditujukan untuk melihat kecenderungan proses penyisihan BOD, karena proses secara umum ditujukan untuk mendapatkan batasan-batasan dalam pengolahan air baku air minum yang mengalami pencemaran ringan. Parameter-parameter operasi yang digunakan pada penelitian meliputi antara lain: - Air baku sintetis. - Kekeruhan influen: 20-100 NTU. - Beban organik (BOD: 50-200 ppm. - Tinggi air: 75-150 cm - Debit udara: 1.0-5.0 L/mnt - Waktu detensi: 10-30 menit. Dengan mengkombinasikan parameter-parameter operasi tersebut diperoleh hasil penelitian, sebagai berikut : 1. Proses koagulasi-flokulasi dapat dilakukan bersama-sama dalam reaktor, dengan daerah koagulasi berada,pada ketinggian air diatas 75 cm, sedangkan daerah flokulasi berada pada ketinggian air dibawah 75 cm. 2. Daerah optimal pasangan tinggi air dan debit udara untuk proses koagulasi-flokulasi pada semua tingkat kekeruhan air baku, diperoleh berdasarkan sisa kekeruhannya adalah: - Untuk waktu detensi 20 menit, tinggi air 100 cm dengan debit udara 1.2-2.0 L/mnt; - Untuk waktu detensi 30 menit, tinggi air 75 cm dengan debit udara 1.4-2.2 1/mnt; 3. Waktu detensi yang baik untuk proses koagulasi-flokulasi ini adalah 20-30 menit; 4. Proses penyisihan BOD memberikan suatu kecenderungan bahwa proses tersebut memberikan efisiensi penyisihan yang besar untuk beban organik yang rendah (50 ppm) dengan debit udara yang tinggi (3.41/mnt). Efisiensi meningkat pada waktu detensi yang panjang. Efisiensi berkisar antara 50-70%. Hasil-hasil yang diperoleh ini tentunya masih terbatas pada skala laboratorium dan kondisi operasi diatas. Untuk dapat diterapkan. dilapangan kiranya perlu diadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu.

Efek Rumah Kaca



Apakah yang dimaksud dengan efek rumah kaca????
           
Dunia memperoleh sebagian besar energi dari pembakaran bahan bakar fosil yang berupa pembakaran minyak bumi, arang maupun gas bumi. Ketika pembakaran berlangsung sempurna, seluruh unsur karbon dari senyawa ini diubah menjadi karbon dioksida. Senyawa karbon dari bahan bakar fosil telah tersimpan di dalam bumi selama beratus-ratus milliar tahun lamanya. Dalam jangka waktu satu atau dua abab ini, senyawa karbon ini dieksploitasi dan diubah menjadi karbon dioksida. Tidak semua karbon dioksida berada di atmosfir (sebagian darinya larut di laut dan danau, sebagian juga diubah menjadi bebatuan dalam wujud karbonat kalsium dan magnesium), tetapi hasil pengukuran menunjukkan bahwa kadar CO2 di atmosfir perlahan-lahan meningkat tiap tahun dan terus meningkat dekade-dekade terakhir.
            Peningkatan dari kadar CO2 di atmosfir menimbulkan masalah-masalah penting yang disebabkan oleh alasan-alasan berikut ini. Karbon dioksida memiliki sifat memperbolehkan cahaya sinar tampak untuk lewat melaluinya tetapi menyerap sinar infra merah.
Agar bumi dapat mempertahankan temperatur rata-rata, bumi harus melepaskan energi setara dengan energi yang diterima. Energi diperoleh dari matahari yang sebagian besar dalam bentuk cahaya sinar tampak. Oleh karena CO2 di atmosfer memperbolehkan sinar tampak untuk lewat, energi lewat sampai ke permukaan bumi. Tetapi energi yang kemudian dilepaskan (dipancarkan) oleh permukaan bumi sebagian besar berada dalam bentuk infra merah, bukan cahaya sinar tampak, yang oleh karenanya disearap oleh atmosfer CO2. Sekali molekul CO2 menyerap energi dari sinar infra merah, energi ini tidak disimpan melainkan dilepaskan kembali ke segala arah, memancarkan balik ke permukaan bumi. Sebagai konsekuensinya, atmosfer CO2 tidak menghambat energi matahari untuk mencapai bumi, tetapi menghambat sebagian energi untuk kembali ke ruang angkasa. Fenomena ini disebut dengan efek rumah kaca.
            Kita mungkin menduga adanya peningkatan bertahap dari temperatur rata-rata permukaan bumi atau pemanasan global, sebagai akibat dari bertambahnya kadar CO2 tiap tahunnya. Sesungguhnya, tidak diperlukan peningkatan yang tinggi dari temperatur rata-rata untuk mengakibatkan perubahaan pada cuaca bumi. Peningkatan 4 derajat celcius cukup untuk sebagian besar antartik mencair dan berakibat tenggelamnya beberapa negara-negara pantai di seluruh dunia. Tetapi apakah sesungguhnya temperatur rata-rata terus meningkat? Hasil pengukuran menunjukkan temperatur rata-rata bumi meningkat, 0.6 derajat celcius, dari tahun 1880 sampai 1940, lalu kembali menurun, kurang lebih 0.3 derajat celcius, dari tahun 1940 sampai 1975, walaupun konsentrasi dari CO2 pada atmosfer terus meningkat pada masa itu. Sejak tahun 1975 temperatur bumi kembali meningkat secara perlahan-lahan. Pada dasarnya, sampai saat ini kita tidak memastikan seberapa jauh efek rumah kaca berdampak pada perubahan cuaca bumi. Ada banyak faktor yang terlibat didalamnya, dan penelitian terus berlanjut.