Sunday 26 August 2012

Bahan-Bahan Alam Dengan Manfaat Luar Biasa



TERAPI ALAM
Menghindari Efek Samping dengan Antibiotik Alamiah
JAKARTA—Banyak yang menyadari akan efek buruk antibiotik sintesis jika digunakan sembarangan. Antibiotik tidak hanya mematikan bakteri patogen (yang menimbulkan penyakit) tetapi juga bakteri-bakteri yang berguna bagi tubuh. Meski demikian, minat masyarakat untuk menggunakan antibiotik secara bebas makin tinggi. Belakangan malah banyak antibiotik palsu yang beredar.
Padahal alam telah menyediakan pelawan bakteri atau kuman. Berikut ini disajikan beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan alternatif sebagai antibiotik maupun antiseptik. Tumbuhan tersebut selain manjur juga mudah didapatkan di sekitar kita.

Bawang Putih (Allium sativum)
Zat pada bawang putih berkhasiat antibiotik adalah allicin yang dapat memusnahkan bakteria, virus, amuba dan mikroorganisme berbahaya lain. Allicin merupakan antibiotik yang begitu kuat hingga sebagian organisme yang tidak dapat dimusnahkan oleh obat yang paling kuat. Karena itu bawang putih sangat baik bagi mereka yang menderita selesma, buang air besar berdarah, sakit perut akibat bakteri Escherichia coli dan penyakit-penyakit lainnya. Sebuah percobaan yang meneliti aktivitas mikroba terhadap bawang putih juga menemukan bahwa perasan bawang putih juga berkhasiat sebagai antifungi.


Kunyit (Curcuma domestica)
Zat dalam rimpang kunyit berkhasiat untuk menghambat atau membunuh mikroba. Kurkumin yang memberi warna kuning pada rimpang dikenal bersifat antibakteria dan anti-inflamasi. Kurkumin berkhasiat mengatasi masalah peradangan jaringan, merangsang sel hati sehingga mencegah gangguan hati dan menyembuhkan penyakit kuning. Karena itu kunyit sering ditambahkan dalam makanan sebagai pengawet, pembunuh bakteri pembusukan, dan penghilang bau amis pada ikan. Peneliti dari Universitas Gadjah Mada membuktikan kunyit mampu menyembuhkan gangguan maag tanpa efek samping. Uap rebusan kunyit dapat menyembuhkan radang selaput hidung atau flu. Jepang malah telah mematenkan kunyit karena menurut hasil penelitian terbukti sebagai antibiotik alamiah.

Daun Sirih (Piper betel Linn)
Tanaman ini sudah dikenal sejak tahun 600 SM sebagai antiseptik yang mampu membunuh kuman. Zat antiseptik di dalam sirih dapat digunakan sebagai obat kumur dan menjaga kesehatan alat kelamin wanita. Sirih mengandung dua jenis phenol, betel-phenol (chavibetol) dan chavicol yang sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa.
Sirih juga umum digunakan untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada wanita


Madu
Kadar gula madu yang tinggi mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Madu juga bersifat asam sehingga bakteri patogen tidak dapat bertahan. Senyawa organik yang bersifat antibakteri patogen dalam madu antara lain inhibine dari kelompok flavonoid, glikosida dan polyphenol. Selain itu madu juga mengandung senyawa radikal hidrogen peroksida (H2O2) yang bersifat dapat membunuh bakteri dan mikroorganisme patogen. Pada zaman Mesir kuno selain digunakan untuk obat, madu dipakai sebagai bahan pengawet mummi yang bisa bertahan ribuan tahun.
Madu juga merupakan suatu antiseptik alami. Dengan menggunakan madu pada pembalut luka, tingkat kesembuhannya adalah seperempat kali lebih cepat ketimbang cuma menggunakan pengobatan biasa. Hal ini juga disebabkan karena madu memiliki efek antiperadangan yang menyebabkan luka bisa sembuh lebih cepat. Selain itu madu juga mengandung fitokimia — zat-zat kimia yang terdapat dalam berbagai jenis tumbuhan dan bahan makanan — yang dapat memusnahkan virus, bakteri dan jamur. Karena sebagian besar bakteri tidak bisa bertahan hidup dalam madu, maka luka bisa sembuh lebih cepat, pembengkakan bisa lebih berkurang dan jaringan yang rusak bisa tumbuh kembali. 


Yoghurt
Asam laktat dalam yoghurt dapat mengurangi atau membunuh bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit) dan menekan produksi senyawa-senyawa berbahaya, seperti: amin, fenol, skatol, dan H2S yang diproduksi oleh bakteri patogen. Bakteri penghasil asam laktat juga memproduksi antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Oleh karena itu, yoghurt mempunyai nilai pengobatan terhadap lambung dan usus
yang terluka. Yoghurt juga dapat mencegah aktivitas dan pertumbuhan berbagai bakteri patogen penyebab gastrointeritis pemicu penyakit diare. Lactobacillus bulgaricus (salah satu bakteri yang berperan dalam pembentukan yoghurt) dapat memproduksi bulgarican, yaitu antimikroba yang efektif untuk menghambat organisme patogen.

Lidah Buaya (Aloe vera)
Mengandung saponin yang berkemampuan membunuh kuman, serta senyawa antrakuinon dan kuinon sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit. Lidah buaya dipercaya manjur mengobati radang tenggorokan, sembelit, luka bakar/tersiram air panas (ringan), bisul, jerawat, noda-noda hitam dan batuk.

No comments:

Post a Comment